Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

PART 4 : MENYEBALKAN

Dza, kolam enceng gondok. "Siapa nama cowokmu? W**d*? Hahaha... Mirip nama cewek!!" Mendengar komentarnya membuat mukaku lebih mirip uang dua ribu yang berpindah-pindah dari angkot, tukang parkir, hingga tukang gorengan. Tak berbentuk. Tapi kali ini aku malas menyahut. Seperti main tinju melawan Mike Tyson, jelas bukan keahlianku menyela orang satu ini. Ah, meskipun cupu tapi aku juga punya perasaan. Rasa suka pada seseorang. Perasaan yang tak sejalan lebih tepatnya. "Tau ga, bu Ainun itu dokter lho.", kembali dia mencoba membuka pembicaraan. "Bu Ainun?", kuangkat satu alisku. "Yang istrinya pak Habibi." "Oh. " "Jadi mau ambil jurusan apa nanti?" "Yang jelas bukan kedokteran seperti bu Ainun. ", kali ini aku yakin sepenuh hati. Dan obrolan panjang pun mengalir. Dari mata air, anak sungai, hingga tak terasa lautan di depan mata mulai menenggelamkan. Ah, harusnya aku tak terbawa arus, aku lupa tak bisa beren

4 Langkah Menambah Jam Terbang dalam DoodleArt

Saat berbicara tentang fitrah bakat, tidak sah rasanya jika potensi diri berhenti setelah diketahui. Kita butuh ruang-ruang untuk memberi jalan pada tiap potensi agar mencapai kemanfaatan. Ibarat modal, selamanya tak akan bertambah atau berkurang jika tak pernah digunakan untuk usaha tertentu. Menurut penelitian, prosentase mahasiswa salah jurusan begitu besar. Namun bisa jadi itu adalah proses belanja pengalaman yang tertunda (harusnya dilakukan di masa pre akil baligh). Artinya bukan masalah sekalipun baru setelah lulus kita menemukan ruang yang nyaman untuk memberi ruang pada bakat diri. Terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Tentu kita sudah tak asing lagi dengan tallents mapping dari temubakat.com karena menjadi salah satu PR di matrikulasi Institut Ibu Profesional. Setelah memahami kecenderungan kita, dilanjutkan memilih aktivitas yang mudah dan menyenangkan bagi diri sendiri. Bidang-bidang yang dipilih bisa jadi benar-benar baru, atau justru memang yang sudah lama di

Resolution

Challenge #7 "Resolution" Masih melanjutkan mimpi yang baru bermula. Perjalanan masih panjang untuk sampai di finish line, meskipun sejujurnya kami tak pernah tahu berapa banyak sisa waktu yang kami punya. Harapan untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kami. Hanya sederhana, semoga Allah mengijabah doa-doa kami. Diawinasis M Sesanti Mlg, 18-09-18 *** -UkuranA4 -Semiplanned Doodle -Drawing pen 0.2, 2.0, cat air #Challenge7 #RumbelDoodleart #IPMalangRayaJatimsel #NewYearResolution

Jurnal Belajar Level 7 : Semua Anak Adalah Bintang

Usia 0-6 tahun : selesai dengan diri sendiri. Salah satu tantangan yang paling identik dengan tema level 7 ini, adalah saat orangtua mulai galau dan membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Atau yang paling dekat dengan saudara kandungnya sendiri. Seolah-olah anak harus mengikuti sebuah pertandingan yang belum tentu setara dengan dirinya. " Coba lihat, mas itu sudah bisa jalan. Kamu kok belum?" "Berani nggak maju ke depan seperti mbak ini? " Setiap anak memiliki sisi unik yang menjadikannya bintang. Allah tak pernah salah dalam membuat makhluk, maka melihat sisi cahaya dari setiap anak adalah keniscayaan bagi setiap orangtua. Berusaha dalam meninggikan gunung, bukan meninggikan lembah. Mengasah sisi yang memang tajam pada diri anak butuh kepekaan bagi orangtua. Dalam buku CPWU, dapat diambil teknik E-O-WL-W untuk menemukan kelebihan setiap anak. 1. Engage Atau membersamai anak dalam proses pengasuhan dan pendidikan dengan sepenuh hati (yang

Part 3: Fisik

Dza, Pada suatu pagi. Rara masih terlihat sibuk. Beberapa teman sekelasnya pun memiliki aktivitas yang sama, mengerjakan PR Kimia. Aku memilih balik kanan kembali ke kelas, enggan mengganggu. Padahal di kepalaku sudah berbaris rapi pertanyaan tentang kejadian kemarin. Jam istirahat, tapi Rara tetap tak terlihat batang hidungnya. Baiklah, sepertinya lebih baik aku menyerah kali ini. Kembali ke kelas berarti aku harus belok kanan, tapi kakiku memilih belok ke kiri. Mendarat sempurna di salah satu bangku di kelas sebelah. Kelas Mikha. "Gimana kemarin, jadi ketemuan?", gadis manis yang juga sahabatku itu tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. Aku mengangguk pelan. "Tapi ada yang aneh sama Rara, sepertinya dia menghindariku. " "Kemarin bareng dia kan?" Sekali lagi aku mengiyakan. Dan kami pun memilih berganti topik pembicaraan setelah buntu soal Rara. *** "Cantik nggak, jangan-jangan selama ini ngobrol sama..." Jadi kalimat ini yang membu

DoodleArt

Biasanya identik dengan anak muda yang banyak memiliki waktu luang. Umumnya disebut doodle jika berupa gambar karakter bertumpuk, baik monster, tokoh kartun, dsb. Apa benar demikian? Find your own definition. Doodle : coretan Art : seni Sebenarnya saya tak punya banyak teori dan referensi tentang doodleArt, namun saya menyukai membuat coretan langsung. Belakangan saya belajar lewat saling berbagi dengan doodler lain yang memiliki minat yang sama. Dengan kata lain: *learning by doodling and sharing* yang juga menjadi tagline RumBel DoodleArt IP Malang Raya dan Jatimsel. Hanya yang berbakat seni yang bisa membuat doodle? Bahkan sejak anak-anak saat pertama mengenal alat tulis, doodle lah yang biasanya dibuat sampai bisa memenuhi dinding rumah. Setelah di sekolah, buku tulis, paket, bahkan bangku pun umumnya sering ditemukan "karya" berupa doodle. Jadi siapapun sebenarnya bisa. # Bagaimana Membuatnya? Just do it! Tidak punya alat lukis, cat, kuas, dsb? Gunakan #alatbah