Langsung ke konten utama

Caramel Machiato, Coffee for Change Tim RD Bersama Ilutrator Buku Anak

 Bismillahirrahmanirrahim, 

Setelah acara coffee for change dengan Ibu Septi (Ekosistem Ibu Pembaharu), juga menyimak coffee for change dengan Ashoka (Get WISER Summit), saatnya menerima challenge bagi tim Rinjing Destock untuk membuat acara serupa. Menggali tacit knowledge dari narasumber tentang aksi perubahan yang telah dilakukan. 


Kami berencana untuk mengundang Kak Syammas Syarbini atau biasa dikenal dr. Canva dengan gerakan belajar desain mudah dengan Canva terutama untuk UMKM. Setelah berhasil menghubungi admin beliau, beberapa kali konfirmasi juga, ternyata kami belum berjodoh untuk mengundang kak Syam. Kami. Mencoba ke plan B, mengundang Mbak Starrin Sani dengan komunitasnya @mushadaa untuk para ilustrator dakwah khusus muslimah, ternyata juga belum berjodoh. Akhirnya kami ke plan C, mengundang Mbak Wafi Azkia founder @azkia_class, ilustrator dan penulis 100++ buku. Kabar baiknya, mbak Fiqoh berhasil pula menggandeng Kak Evelyn Ghozalli yang merupakan co-Founder KELIR @kelir_circle. Manusia boleh berencana, tetapi takdir Allah pasti lebih baik. Tidak sabar menyimak story for change yang menarik dan ragam insight yang bisa diambil. 


Masya Allah, dari menemukan narasumber ini saja kami sudah berasa nano-nano. Prosesnya tidak mudah, maka kami akan berusaha untuk terus melanjutkan langkah apapun yang menjadi tantangannya. Pembagian tugas di tim RD: saya menjadi moderator, mbak Tika bagian desain, baik flyer virtual background, dan TOR, mbak Fiqoh di pendaftaran dan menghubungi narasumber, mbak Lucky di WAG, mbak Resti bertanggungjawab dengan zoom (operator). 


Flyer acara Coffee For Change

Profil Wafi Azkia Zahidah

Profil Evelyn Ghozalli


Untuk mendukung acara ini, kami menggandeng IP regional Malang (sekreg dan KAHIMA) untuk membagikan info acara ini. Kak Resti yang juga tergabung di komunitas CIID membawa "pasukan" masing-masing. Begitu juga kak Wafi dan kak Evelyn yang turut mengajak para member/kolega sesama ilustrator. Semua kami kumpulkan di WAG ruang belajar RD untuk memudahka  koordinasi dan pembagian link Zoom Meeting. 

Dokumentasi Coffee for Change Tim RD

Dokumentasi Peserta CfC 

Dokumentasi Peserta CfC


Satu pesan yang menjadi pesan Ibu Septi, kita perlu memupuk rasa percaya diri. Memposisikan kita setara dengan komunitas lain yang menjadi partner kolaborasi. Wah, awalnya cukup sulit, mengingat kedua narasumber merupakan ahli di bidang ilustrasi buku anak. Tetapi ternyata tidak semenakutkan itu... Ada semacam kelegaan ketika acara ini berjalan dengan kesan mendalam dari peserta maupun narasumber. 


Jujur saya sendiri masih perlu banyak belajar dalam hal public speaking dan memandu acara. Beruntung kemarin ada kak Fajrina Addien yang membagikan tips menyiapkan live streaming semakin menawan dari Ipedia. Terima kasih kakak sudah membagikan contekan "persiapan perang" . Tentang dandan 1,5 jam sebelum, wajah & kostum, properti, dan pentingnya tampil fresh dengan senyuman. Dan satu lagi, tim yang support penuh di tengah kesibukan masing-masing, hingga menyempat untuk gladi bersih sebelum acara pada Senin (20/06) 19.30-20.30 WIB. Thanks Team! 


Draft Rundown Acara #1

Draft Rundown Acara #2


Oiya, rekaman acara kami dapat disimak di Youtube Rinjing Destock di sini



Berikut testimoni beberapa narasumber & peserta acara CfC Tim RD kemarin: 



Semoga kolaborasi akan terus berlanjut, dan ragam Ilmu seputar desain, ilustrasi, dan videografi dapat terus diupdate di Ruang Belajar RD. 


Malang, 25 Juni 2022

Diawinasis M. Sesanti 

Leader Tim RD


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapata...

Setiap Kita Istimewa

"Setiap kita diciptakan istimewa, unik, dan satu-satunya. Tidak ada produk gagal dari setiap ciptaan Allah SWT." Demikian kalimat yang sering didengungkan, namun bukan perkara mudah meyakininya hingga mewujudkannya dalam kehidupan nyata. Karena di luar sana banyak kalimat yang tak kalah sakti memupus harap hingga kita tak yakin lagi bahwa kita istimewa. "Mengapa kamu tak bisa juara kelas seperti mbak X?" "Mas A sudah diterima PTN favorit, kamu gimana?" "Si Y bisa beli rumah, mobil, tanah, dan investasi lain lho.. Nggak kaya kamu." Dibandingkan. Satu hal yang paling sering membekas dan menjadi inner child yang belum selesai bahkan setelah status berubah menjadi orangtua. Guratan kecil yang tanpa sadar dapat memudarkan pendar cahaya dari sisi unik setiap diri manusia. Tak ada yang salah dengan perbandingan. Bukankah mengukur itu memakai perbandingan besaran dan satuan? Hanya saja perlu memastikan, saat mengukur besaran panjang satuannya pun ...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...