Langsung ke konten utama

Balita Baca Qur'an

Dahulu kala... zaman kertas masih langka, apalagi rekaman murottal yang mengalun indah seperti zaman sekarang, konon katanya anak-anak muslim di masa itu sudah hafal Qur'an. Bukan hanya yang hidup di Arab ya, tapi yang bahasa kesehariannya bukan arab.

Penasaran ga sih, gimana cara mereka belajar? Apakah anak-anak itu mondok di usia balita? atau ikut TPQ sejak lahir?

Kalau cerita salah satu ustadz, ibu lah yang paling berperan di kehidupan para ulama seperti Imam Syafi'i, Imam Bukhari, dst.

Pagi sore diperdengarkan ayat-ayat Qur'an. Biarkan mereka menirukan. Bukan untuk menghafal, tapi targetnya  "membaca". Ga usah lama-lama, 10 menit pagi sore misalnya. Jika dimulai usia 2 tahun, usia 5-6 tahun sudah khatam baca Qur'an.

Cara ngajarinnya? Bukan baca seperti belajar alif ba' ta', ya.. tapi seperti Malaikat Jibril mengajarkan kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Hamparkan mushaf di depan anak, pangku anak lalu bacakan pelan-pelan sambil ditunjuk ayatnya. Biarkan anak menirukan. Kalau anaknya lari-larian ga mau diem? Mungkin ini anak tipe kinestetis, jadi pastikan sambil lari-lari anak mendengarkan. Tiap anak gaya belajarnya kan beda-beda ya.. jadi silahkan tengok anak anda sendiri. :-)

Siapa mau praktek? Atau ada yang mau share cara ngajarin Qur'an untuk buah hatinya selama ini?

Mumpung masih "anget" suasana 212,  mumpung emak2 ini ketularan semangatnya yang kemarin ikutan aksi, mumpung masih ada nikmat 5 perkara.

#sekolahibu #gayabelajar #bundasayang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...