Langsung ke konten utama

Jurnal Belajar Level #2 Menjadi Mandiri: Berproses dari Waktu ke Waktu

Jurnal Belajar Level #2

Diawinasis M Sesanti
Tgk, 29 Desember 2017

Melatih kemandirian anak adalah proses panjang yang terus berkelanjutan. Di setiap tahapan usia, terdapat tugas-tugas yang perlu dilatihkan terkait kemandirian. Semua tidak muncul tiba-tiba, perlu proses yang tidak selalu mudah bagi anak dan tentu saja orangtua.

Membuka kembali catatan jurnal kemandirian ananda pada tantangan level 2. Saat itu ananda masih berusia 2 tahun 7 bulan (Februari 2017). Terdapat catatan tentang toilet training yang masih takut naik WC sendiri saat BAB, memakai baju masih dengan bantuan, makan masih sambil main, dsb. Terlihat jauh sekali berbeda jika dibandingkan dengan saat ini (3tahun 5 bulan). Ananda sudah bisa ke toilet sendiri, baik BAB maupun BAK meskipun masih perlu bantuan untuk bersuci dengan benar. Bahkan kami sudah tak lagi khawatir dengan perjalanan jauh, karena ananda dapat beradaptasi dan mengkomunikasikan apa yang dirasakan. Sudah mampu memilih dan memakai baju sendiri, mulai bisa makan sendiri, dst. Membandingkan anak dari waktu ke waktu rasanya lebih adil, bukan membandingkan dengan anak lain.

Bagi saya pribadi, tantangan ini memang benar-benar butuh komitmen dan konsistensi. Orangtua perlu menata hati untuk siap bertumbuh bersama anak. Anak-anak di awal latihan kemandirian, umumnya butuh pendampingan serta dukungan dari orangtua. Menghargai dan memberikan pujian spesifik, meski sekecil apapun keberhasilan ananda. Dan yang terpenting, orangtualah yang lebih dulu belajar mandiri sebagai teladan bagi ananda. Tentu saja ini pun menjadi PR panjang yang tak permah usai.

Hasilnya memang tak bisa serta-merta dapat dinikmati, namun suatu saat pasti kita bersyukur anak-anak telah melewati tahapan ini. Menjadi bekal mereka kelak dewasa, pribadi mandiri dan percaya diri.

Karena kita, orangtua tak hidup selamanya maka melatih kemandirian ananda adalah satu-satunya pilihan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian