Langsung ke konten utama

TANTANGAN 2.3: BIARKAN DIA BICARA

Diawinasis M.S.
Malang, 25 Februari 2017

Kemarin menjadi hari yang cukup panjang dengan drama warna-warni di setiap kejadiannya. Alhamdulillah masih tetap menjaga kewarasan, salah satunya semangat membersamai tumbuh kembang ananda.

Malang, 24-02-17
Farzana A.W/2y7m/Pr
Fasilitator: Ayah Bunda
Dokumentasi: Bunda

Ngomong-ngomong soal kesempatan "membereskan pilek-nya" sendiri, alhamdulillah sakitnya sudah mendingan jadi semakin berkurang aktivitas buang ingus. Ada satu hal yang bisa kami kenalkan juga pada ananda, bahwa Allah yang memberi sakit dan sekaligus kesembuhan, jadi kami bisa mengajarkan utk berdoa meminta kesembuhan pada Allah. #fitrahkeimanan

Hari ini banyak aktivitas di luar rumah. Menemani ayah-bunda "thawaf" dari satu tempat ke tempat yang lain. Memanfaatkan aktivitas luar rumah, kami mengamati beberapa hal terkait kemandirian yang ananda tunjukkan:
- naik turun kursi tinggi sendiri #fitrahfisikdanindera
- main di playground sendiri, memilih mainan yang ingin dimainkan, bisa antri saat bermain #fitrahindividual #fitrahfisikdanindera
- mengekspresikan apa yang diinginkan dengan kalimat kepada orang dewasa

Karena lama di luar rumah, jam tidur siang pun bergeser. Ananda masih tetap aktif meskipun mulai "lelah". Hingga terpeleset (lantai+sandalnya licin). Ananda menangis tersedu-sedu, bunda berusaha "mengamankan" di luar ruangan, dijauhkan dari orang-orang. Berusaha tenang sambil mencari tahu apa yang terjadi. Setelah beberapa waktu, ananda mulai berkurang tangisnya dan dapat diajak berkomunikasi.
B: "Mana yang sakit?" (Biasanya saat jatuh, ananda tidak menangis jika tidak ada yang luka/sakit)
F: "Ini.. ini.. telinga", sambil sesenggukan
B: (Mencoba memeriksa bagian yang ditunjuk)
F: "nggak.. nggak bun.. ditutup..jangan diobati", menolak diperiksa.
Rupanya ada sedikit luka di daun telinganya karena terbentur kursi di ruang tunggu tadi. Antara sakit-ngantuk-dan lapar karena sudah sore, akhirnya ananda tidur di jalan. Sampai rumah masih menolak diobati, tapi setelah diyakinkan mau juga dibersihkan lukanya dan diberi obat merah. Malam harinya ananda sudah ceria kembali, bahkan meminta melukis dengan kuas dan naik sepeda sebelum tidur.

Alhamdulillah, salah satu "kemandirian" untuk dapat mengungkapkan apa yang dirasakan dapat ananda lakukan di usianya saat ini.

#Gamelevel2.3
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...