Langsung ke konten utama

RBI7

#DiawinasisMawiSesanti #Post7 #RuangBerkaryaIbu #IIPMALANGRAYAJATSELA
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209206858437320&id=1496619260

ALAM TAKAMBANG JADI GURU.

Trenggalek, 14 Juni 2017
D. M. Sesanti &  Farzana (2y10m)

Alhamdulillah, masih bisa terus belajar meskipun pulang kampung dan ditinggal ayah sementara waktu. Begitu melimpah sumber belajar ketika berada jauh dari kota, "alam takambang jadi guru" kata pepatah lawas. Dan usia 0-6 tahun adalah periode emas untuk belajar di alam.

*Sungai
Tempat dimana mata ananda sangat berbinar meskipun berkali-kali main ke sini. Banyak air mengalir dan dengan bebas ananda dapat menyipratkan air tersebut. Konsep arus air yang mengalir, dapat dipahami secara sederhana dengan melihat langsung bunga rumput yang hanyut di atas permukaan air.
Di sekitarnya, ananda bisa menemukan "anggang-anggang"-hewan mirip laba-laba yang biasanya berada di permukaan air. Ada katak yang masih kecil dan ada belalang, mengingatkan tentang buku Farza "Hewan-Hewan dalam Al-Qur'an" dimana kedua hewan ini dikirim Allah untuk mengadzab Firaun. Tanaman di sekitarnya pun sangat beragam, ananda tiba-tiba berhenti saat perjalanan pulang lalu memungut sesuatu.
B: "Apa itu?"
F: "Kelapa kecil."
Sampai rumah, dikupasnya kelopak atas "bluluk" tersebut lalu dibuat mainan "masak-masakan". #fitrahbelajar

*Baca Qur'an
Setelah beberapa hari melipir saat diajak ngaji, beberapa hari ini ananda semangat membaca surat pendek bersama bunda. Sekali lagi, mudah bagi anak-anak untuk menirukan apa yang dilakukan orang dewasa maka orang dewasa yang harus berubah lebih dulu. Nampaknya ananda lebih tertarik saat membaca surat pendek dikaitkan dengan cerita, atau arti ayat yang dibaca. #fitrahkeimanan

*Baca buku
"POHON LITERASI" menjadi pemicu semangat ananda membaca buku bersama bunda. Ananda senang sekali menempel daun satu per satu setelah selesai membaca. "Farza yang tempel sendiri", katanya bersemangat. #fitrahindividual

Semakin banyak kosakata yang didengarnya, semakin banyak juga kata yang diucapkannya. Saat ini ananda mulai tertarik dengan huruf, A-B-C-D-E huruf pertama yang diketahuinya. Saat ada huruf ini di buku yang dibacanya, ananda akan menunjuk satu per satu dan melafalkan nama huruf tersebut. #fitrahbelajar

#RaiseYourChildRaiseYourSelf
Menyemai fitrah ananda, sama halnya dengan menyemai fitrah orangtua. Alhamdulillah bisa banyak belajar saat bersama anak-anak. Virus #neverstoplearning sangat penting bagi orangtua untuk membersamai pendidikan anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jejak Ki Hadjar Dewantara di Hardiknas 2024

 Siapa nama pahlawan nasional yang hari lahirnya dijadikan Hari Pendidikan Nasional? Pasti kalian sudah hafal di luar kepala. Beliau yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Suryaningrat hingga akhirnya berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara di usia 40 tahun. Anak ke-5 dari 9 bersaudara yang memiliki keteguhan dalam memperjuangkan idealisme sepanjang hidupnya.  Kisah beliau seolah tak asing, seperti menonton perjalanan seorang changemaker yang bermula dari tumbuh suburnya empati. Meskipun lahir dari keluarga ningrat, Soewardi menangkap diskriminasi tentang hak pendidikan yang hanya dinikmati oleh keluarga priyayi dan Belanda. Sementara rakyat pribumi yang merupakan teman-teman bermainnya di masa kecil tak bisa mengakses fasilitas sekolah yang dibuat Belanda di zaman itu. Soewardi muda belajar di Yogyakarta, hingga berlanjut di STOVIA meskipun tidak sampai lulus. Tentu saja ini berkaitan dengan perjuangannya sebagai "seksi media" di Budi Utomo, menyebarkan tulisan yang ber...