Langsung ke konten utama

Garis Akhir

Masih tentang garis akhir. Sebuah perjalanan akan lebih mudah ketika kita tahu tujuan. Bayangkan kalau tukang pos tak tahu tujuan, kira-kira kapan surat dan paket penting kita akan sampai di tujuan? Dan setiap muslim (baica: saya) seharusnya tahu darimana bermula, maka itulah tempat kembali. Dengan mengingat "rute" menuju garis akhir, mustahil kita lalai.

Tapi memang sudah pasti ada "godaan". Ingat lagi awal mula penciptaan kita (manusia). Tak usah saya bahas, pasti semua orang tahu bahwa ada "musuh nyata" di perjalanan kita menuju finish line.

Bermodal rasa penasaran, saat ada "orang penting" mampir 30 menit di grup WA semalam. Saya pun bertanya, Apa finish line keluarga anda?

Setiap anggota keluarga punya finish line masing-masing. Begitu pun keluarga, diperbarui setiap tahunnya. (Sepertinya saya belajarnya belum sampai sini, makanya belum tahu).

Yang paling nampol kalimat ini:
"Buat yang bisa diukur, tidak perlu muluk2 dan kejauhan untuk bisa dicapai dan diukur✅"

Semakin ke sini, ada semacam kesadaran bahwa setiap orang punya peran yang beragam. Ada proses panjang menemukan peran serta meng-upgrade pribadinya.

Teman sekolah kita misalnya, kapan tahun kita kenal dia punya value A. Belum tentu hari ini masih sama, karena ada lingkungan A-B-C yang ditinggalinya, teman F-G-H yang dikenalnya, disiplin ilmu K-L-M yang ditekuninya, dst.

Kita tak bisa memaksakan value kita ke orang lain, berusahalah membuktikan pada diri sendiri dengan tindakan nyata. Diri kita lah yang butuh diingatkan tentang "garis akhir". Perbaiki diri, insya Allah sekeliling pun akan ikut berbenah. Berawal dari hal yang bisa kita jangkau.

#belajarnulis #MIP #obrolankawanlama #sarancoach

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian