Langsung ke konten utama

Selebrasi Bunda Sayang #1


Mlg, 25 Maret 2018 

Alhamdulillah setelah sekian waktu belajar seputar "how to educate children" di kelas Bunda Sayang#1 MRJatseLa, tiba pengumumam kelulusan. Antara bahagia dan belum bisa move on karena masih banyak sekali kekurangan di sana-sini dalam prakteknya.

Selebrasi keluarga kami tak muluk-muluk. Cukup hadir bersama, ngobrol sambil ngemil es krim. Sempat tambah dag dig dug, ketika ada form apresiasi dari suami. Ternyata apresiasi beliau lebih "tinggi" daripada saya sendiri. "Ini bukan karena kasihan kan, diberi rating tinggi?". Kemudian mengalir lah harapan-harapan ke depan. Lebih mudah memang "menyampaikan isi hati" setelah setahun asik bergelut dengan kelas bunda sayang dengan segenap level yang seru.
Tak hanya soal tantangan, ada satu mantra bahagia yang terus membekas dan berusaha kami praktekkan dalam keluarga. Ngobrol bareng, main bareng, aktivitas bareng. Melibatkan pasangan untuk bahagia memang terasa sekali bedanya. Bersedia dengan senang hati menghandle ananda saat bunda belajar di forum online dan offline. Ikhlas diajak "mbolang" sampai ke lebah putih bertemu ibunda Septi, bahkan beliau mengucapkan terimakasih pada pasangan karena telah mengizinkan saya belajar di IIP.

Badge Dasar Bunda Sayang 

Ananda pun sangat banyak membantu dan memberi banyak sekali hikmah saat melakukan tantangan bersama. Ternyata dalam waktu setahun saja, ada banyak catatan kebaikan yang telah ananda capai. Dari membersamai ananda, saya ikut tumbuh menyemai fitrah diri yang banyak terkubur dan layu.
Badge Prestasi Bunda Sayang 

Alhamdulillah.. Tiada yang dapat terucap selain ini. Atas ijin Allah SWT, kami dapat belajar di sini. Semoga ilmu yang telah kami dapatkan dapat terus diamalkan, barokah dan manfaat.

Terima Kasih kepada Bunda Septi Peni Wulandani dan Bapak Dodik Mariyant, pasangan founder IIP yang telah banyak membagi ilmu. Para Fasilitator yang mendampingi kami belajar selama setahun ini. Para pengurus kelas dan koordinator bulanan. Serta teman-teman para ibu dan calon ibu yang telah berbagi pengalaman.

Diawinasis M Sesanti 
Griya Wistara 

Wisudawati Bunda Sayang #1 


#SelebrasiBundaSayang
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
#changemakerfamily
#ibuprofesional6th

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian