Langsung ke konten utama

TANTANGAN 1.2 : FAMILY PROJECT

HARI KEDUA

Diawinasis M. S.
Malang, 26 Januari 2017

Bismillahirrahmanirrahiim..

Hari ini cukup hectic, karena ada acara dengan alumni sekolah ibu angkatan 12. Ditambah semalam lembur doodling untuk souvenir pematerinya. Tapi… Allah Maha Baik. Farza bangun sebelum subuh, dan pagi ini sukses “makan kodok” alias beres tugas domestik jam 6.00 teng.

Awalnya saya mengusulkan Family Forum setelah subuh kan Farza sudah bangun, tapi Ayah bilang nanti aja sesuai kesepakatan kemarin. Nah malah saya yang nggak konsisten, jadi malu sendiri.

Setelah sarapan di piring mulai tandas, kami mulai Family Forum kami. Semua hadir, serius tapi santai adalah forum Griya Wistara. Hari ini giliran ayah “cuap-cuap”. Padahal ini pekerjaan sehari-hari, tapi masih aja canggung saat mulai. Iya, langkah pertama memang berat namun seterusnya jadinlebih ringan.

Ayah mengusulkan “project keluarga”. Hal sederhana yang dipakai mengumpulkan doa-doa harian dan ditempel di tempat-tempat strategis di rumah. Bunda bagian browsing, ayah bagian edit dan print, Farza bagian membantu menempel. Karena memang bunda gaya visual, lebih “mantap” saat dicatat.. mau doa apa aja, batas waktu berapa lama, dst.

“Sudah, dicari dulu.. nanti jadi ‘sapi betina’ kalau kebanyakan tanya”, kata ayah. Jadi ingat kisah sapi betina di surat Al Baqarah yang jadi bahan obrolan beberapa hari yang lalu.



Sempat bertanya-tanya, buat apa bikin project ini. Percaya atau tidak, jawabannya ada di majelis ilmu pagi ini. Masya Allah…

Family Forumnya sengaja ambil batas waktu minimal, tapi tetap berkesan. Saya jadi semangat mengawali hari.. ketika sudah berbincang dengan kekasih di langit dan di bumi. Dilanjut aktivitas hari ini, Bunda bisa belajar di majelis ilmu dan ayah-Farza kencan main perosotan di taman. Sekali lagi besyukur banyak-banyak di keluarga ini, alhamdulillah.

PERUBAHAN KOMUNIKASI DI HARI KEDUA
√ Selalu berpikir positif, maka pemilihan kata positif mengalir dengan mudah. Begitu pun sebaliknya.
√ Sekali lagi kaidah “choose the right time” itu penting, konsisten
√ Clear and clarify itu secukupnya saja, malu bertanya sesat di jalan, banyak bertanya …




#hari2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian