Langsung ke konten utama

HE Griya Wistara: DIY Giant Bubble Snake

Bismillahirrahmanirrahiim,

Alhamdulillah, hari ini masih bisa melakukan kegiatan belajar di rumah. Mengaji Ummi jilid 4 hal 11, Sholat Dhuha, Senam pagi, dan yang paling seru bikin Giant Bubble Snake.




Bun: Kita mau bikin Giant Bubble Snake lho!
Kak: Kita dulu kan udah pernah bikin ya...
Bun: Oiya.. Eh, snake itu apa sih kak?
Kak: Itu lho.. Ehmm yang makanan itu.
Bun: Hihihi.. Itu snack kak, ini snake ular.
Kak: Hihihi...




Alat & Bahan:
* Botol bekas (potong ujungnya dengan pisau/gunting sisakan sekitar 15cm sehingga bentuknya menjadi mirip corong)

* Kain kaos bekas (saya memakai baju bayi yang sudah tidak terpakai)

* Karet gelang

* Sabun cair (bisa sabun mandi, sabun cuci piring, dst)

* Air untuk melarutkan sabun

* Baskom

Cara Membuat:
* Ambil botol, tutup bagian bawah yang lebar dengan kain kemudian ikat dengan karet gelang agar tidak mudah lepas

* Ambil baskom, tuang sekitar 2sdm sabun cair kemudian tambahkan air

* Siap dipakai main!

Cara Bermain:
Gampang banget, sama seperti kita main bubble (gelembung sabun) biasanya. Celup sisi botol yang dilapisi kain tadi ke cairan sabun, tiup dari ujung satunya hingga keluar busa. Ambil napas panjang agar ukuran bubble semakin panjang. Wah, kita dapatkan ular besar dari gelembung sabun!
***



Oiya, kita juga belajar tentang berbagai benda cair di rumah dan manfaatnya lho, ada air untuk minum, ada minyak goreng untung masak, ada minyak telon buat pijat, ada sabun untuk mandi, ada madu untuk diminum, ada juga sirup, kecap, dan saos.

***
Mlg, 26-93-2020
Griya Wistara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...