Langsung ke konten utama

Doodling dan Finish Line

Ngomong-ngomong soal finish line, ternyata dari doodling saya belajar.

Dulu bikin doodle ngalir aja, ga ada konsep ga ada tujuan. Lalu nyoba beli pensil sama penghapus (iya, sebelumnya saya ga punya). Buat apa?? Bikin konsep.
Finish line itu ibarat konsep pensil yang dibuat sebelum pakai tinta yang ga bisa dihapus. Kita tahu apa yang mau dibuat, tulisan kah, motif kah, bentuk kah, atau ruang kosong yang disisakan.

Tanpa konsep yang jelas, memang kita tetap bisa buat. Tapi... akan makan waktu, karena kita tak tahu kapan berhenti kapan memulai.

Oiya, saya mau buat quotes pak itu. Tulisannya ini, butuh space sekian. Bagian inj harus motif biar kelihatan menarik, ukurannya ga bisa gedhe soalnya tulisannya panjang.. dst.

Dan hidup itu seperti doodling. Kita tahu garis akhir kita adalah tempat kita bermula. Kita bisa saja berencana, membuat konsep ini itu, tapi Allah sudah punya ketetapan garis mana yang akan kita lalui di kitab-Nya. Meskipun kita juga tahu doa-doa kita bisa saja mengubah ketetapan itu.

Jadi, alangkah baiknya kita ihtiarkan rencana-rencana terbaik kita. Karena HASIL adalah hak Allah, hak kita adalah memaksimalkan IHTIAR.

#belajarnulis #finishline #doodling

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian