Langsung ke konten utama

Surat Cinta (reply)

Ayah g pintar bikin surat cinta (belum pernah), jadi mungkin ini bukan surat cinta. Lebih tepatnya diary

"Kalau sampai 2013 kamu gak dapet & saya juga gak dapet, ya udah kita jadian aja"
Setelah kalimat itu terucap & bunda menjawabnya, ada sedikit ketenangan di hati & harapan bahwa, "jodohku ada disana". Walaupun hari2 berikutnya kita lalui seperti biasanya, tapi ada rasa yang sedikit berbeda.

"Memangnya kenapa kalau saya suka kamu?"
Sampai pada saatnya kalimat ini terucap, dan lagi bunda menjawabnya. Ikatan itu terasa lebih kuat. Ayah berpikir berkali2 sebelum mengucapkan kalimat tersebut. Karena ayah hanya ingin mengucapkannya kepada seorang wanita saja, dan akan berusaha setia sampai takdir yang memisahkan.

(Tulus)
Hanya kata ini yang membuat keyakinan ayah semakin kuat untuk mengucapkannya. Inilah yang ayah rasakan saat itu. Cinta yang tulus. Yang tidak memandang fisik. Yang tidak melihat harta. Yang tidak melirik tahta. Hanya tulus, cinta karena Allah ta'ala

"Aku & kamu tidak sempurna, tapi Kita bisa saling menyempurnakan"
Sayang, perjalanan yang panjang sedang menanti. Bekal saat ini sangatlah berarti. Mungkin kita akan banyak melihat jalan yang terjal di depan, atau badai yang hebat di hadapan. Tapi ayah yakin, kita bisa melaluinya dengan pertolongan Allah. Dan jika saat itu tiba, ayah ingin bunda ada di sisi ayah. Berjuang bersama ayah. Menjaga ayah agar tetap kuat menjalaninya.

"Wistara"
Mereka adalah tiket terbaik kita ke surga. Tapi seperti tiket perjalanan, ada banyak 'seat' tergantung usaha yang dilakukan. Jika ingin mendapat 'seat' tinggi di surga, maka tiket itu harus dididik dengan baik & bijaksana. Ayah sadar betul tentang itu. Makanya ayah mau ikut program2 yang bunda tawarkan. Semua untuk kita semua

"Maaf"
Maaf jika ayah belum bisa menjadi suami yang baik
Maaf jika ayah masih sering mengeluh
Maaf jika ayah masih sering meminta sesuatu yang sulit bunda lakukan
Maaf jika ayah sering lalai dari tugas & kewajiban
Maaf jika ayah belum bisa memberikan apa yang bunda inginkan
Maaf jika ayah belum mampu menjadi suami idaman
Ayah sadar, masih banyak kekurangan dalam diri ini. Dan ayah akan coba untuk terus memperbaiki diri

Semoga keluarga kita selalu mendapat rahmat & ridho Allah ta'ala, dan senantiasa berada di dalam lindunganNya.

I love U, now and forever ��
#DAW

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian