Langsung ke konten utama

RESUME 30 MENIT LEBIH DEKAT⏰ KELAS MATRIKULASI IIP Korwil Kalimantan

⏰  30 menit lebih dekat MIIP Korwil Kalimantan bersama Pak Dodik Mariyanto

Hari/Tanggal : Rabu, 23 November 2016
Jam : 21.00-21.30 WITA

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

1⃣ saya mau minta masukan dari pak dodik ����

Assalaamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh pak.. 

Kami sekeluarga hidup nomaden, sekitar setahun sekali pindah. Suami bekerja di salah satu BUMN yang perjanjian kerjanya menyatakan "siap ditempatkan dimana saja di seluruh Indonesia".

Saat ini kami sedang merancang skenario pendidikan anak-anak:
��Skenario pertama HS
��skenario kedua mencari sekolah terbaik yang sesuai dengan misi kami, sehingga saya dan anak-anak harus LDM dengan suami

Kami mohon masukannya, adakah hal-hal lain yang harus kami pertimbangkan?

Salah satu sekolah yang kami incar adalah Sekolah Lebah Putih ��

Terima kasih atas jawabannya pak dodik ���� ➡ Pertimbangan utama tentu saja kesesuaian dengan ananda; jalur pendidikan mana yang paling cocok. Orang tua dapat menyesuaikan untuk memenuhinya.✅

2⃣ Assalamualaikum. Pak Dodik, bagaimana sikap  terbaik sang istri yg diharapkan oleh seorang suami bila diantara mereka belum sepaham tentang pola asuh anak2? ➡ Penting kesepahaman atas pola asuh anak, jangan sampai hal itu membuat anak bingung. Maka intensifkan komunikasi yang santai dan nyaman agar segera terbangun kesamaan cara pandang atas pola asuh anak.✅

3⃣ Sepanjang pengalaman bapak slama ini...bertemu dgn banyak org?
Apakah ibu pekerja publik.. dgn waktu 7jam dkntor dlm posisi anak dtinggal bersama org lain... tdk brpeluang untk sukses dlm mendidik anak?
Apakah ada yg tetap bekerja dan juga tetap sukses mendidik anak2nya? ➡ Saya mengenal para perempuan yang sukses mendidik anak dan juga memiliki karir diluar rumah✅

4⃣Assalamualaikum pak Dodik, adakah kiat atau tips agar suami juga tertarik untuk ikut belajar tentang ilmu pengasuhan dan pendidikan anak dalam menyamakan visi dan mis ➡ Ini mantra yang kerap saya ulang: Perbanyak aktivitas bersama, perbanyak main bareng dan perbanyak ngobrol bareng sekeluarga. Nanti lama2 kan muncul keselarasan dalam membangun keluarga dan mendidik anak✅

5⃣ Pak Dodik, bila bapak berkenan menceritakan titik awal bagaimana bapak bisa memiliki pola pikir seperti ini, bagaimana latar belakang ortu bapak sehingga bisa memiliki anak hebat yg menjadi suami hebat spt Anda, bagaimana bapak bisa mendidik Ibu Septi sehingga menjadi seperti sekarang. Terima kasih ➡ Pola didik dan pola asuh orang tua saya (terutama Ibu) tentu sangat berpengaruh. Bapak dan Ibu saya kerap mendongeng tentang masa2 muda mereka (di masa2 perjuangan kemerdekaan RI), masuk keluar hutan, menjalin organisasi dengan para pemuda dan pelaku pergerakan, dll.

Lingkungan sekolah (teruatama saat kuliah) banyak memberi pengaruh dalam pola pikir saya. Kesempatan bertemu dengan banyak alumni memberi kesan kuat dalam membangun imaji saya tentang masa depan.

Dan alhamdulilLah dipertemukan Allah dengan Septi. Klop✅

6⃣ Masyaa Allah.. Assalamualaikum ahlan pak Dodik. Saya sangat terinspirasi dengan keluarga pak Dodik dan Ibu Septi dalam mendidik anak2. Jika bapak berkenan berbagi tips bagaimana melihat bakat dan potensi diri dari anak kita pak? Dan di usia berapa sebenarnya bisa mulai dilihat pak? Terima kasih ➡ Perbanyak kegiatan anak2, perkaya pengalaman mereka, dan perbanyak beraktivitas bersama dengan mereka.
Dan selama itu buka mata dan buka hati, Bunda pasti dapat menemukan potensi bakat dan minat putra-putri. InsyaAllah✅

7⃣Assalamualaikum Pak Dodik...
Yg mau saya tanyakan:
Apabila suami masih ikut terjun dlm pkerjaan rumah tangga (meski tanpa diminta), Apakah itu suatu bentuk kerjasama yg baik ataukah saya-nya yg belum profesional sbgai ibu rumah tangga sehingga saya harus lebih work hard agar tidak merepotkan suami?

Terima kasih atas jawabanx Pak �� ➡ Suami bahagia mengerjakannya? Bersyukurlah punya suami baik. Begitulah semestinya suami ��

Itu bukan tanda Bunda tidak bisa mengerjakannya, beliau ingin menghormati istri dan membangun kehangatan, insyaAllah✅

8⃣ Assalamu'alaikum pak dodik. Saya adalah istri yang terbiasa dengan pekerjaan aktif sebelumnya. Dan akhirnya memutuskan untuk ikut suami. Dan seketika itu hidup saya berubah 180 derajat. Saya menjadi full time mother dan tiba2 anak saya benar-benar tidak mau pisah dengan saya. Ketika dia main hrus ada saya bahkan ketika dia bangin tidam melihat saya..dia akan jejeritan. Terus terang mee time saya kadang terkorting dan shalatpun biasa telat.
Adakah kiat2 tertentu membuat anak bisa paham dengan kondisi kita dan bisa lebih efektif beribadah dan me time. Anak saya skrng berusia 20 bulan. Syukron ➡ Berarti ada sesuatu yang perlu diubah dalam cara Bunda mendidik ananda dan beraktivitas bersama ananda.

Apa itu? Bunda yang lebih tahu. Mintalah pendapat suami tentang hal ini✅

9⃣ Assalamu'alaikum Pak dodik,  boleh tau alasan utama bapak meminta bu Septi resign menjadi PNS dulu.  Apakah dg bekerja di ranah publik tidak bisa sukses dalam mendidik anak2 ? ➡ Tidak ada pendidik calon anak kami nanti yang lebih hebat dari Septi, sang ibu.✅

1⃣0⃣Salam kenal dari kabupaten terjauh di kalimantan barat, kapuas hulu yg dikenal dgn danau sentarumnya..

Terus terang sy agak bingung memilih jurusan di universitas kehidupan, di satu sisi karena suami sy bukan pekerja kantoran sehingga sy merasa sangat butuh untuk turut andil produktif dlm hal finansial, trkadang merasa bersalah krn efeknya agak kurang perhatian dgn anak2. Menurut bapak prioritas sy tetap dgn anak2 atau fifty2?

Jazakallah khoir atas jawabannya, pak dodik n bu septi inspirasi sy ������ ➡ Coba dituliskan bersama suami "Apa yang ingin diraih dalam berkeluarga? Anak2 seperti apa yang diharapkan akan tumbuh didalmnya?"

Kemudian diskusikan bagaimana untuk mewujudkannya. Barangkali dengan demikian Bunda (dan juga suami) akan mendapat gambaran prioritas apa yang mesti dilakukan bersama✅

1⃣1⃣ Maaf selanjutnya saya bertanya lagi pak dodik.
Ketika orang tua kita masih ikut ambil andil dalam mendidik anak, dalam artian masih memberi intervensi meskipun tidak tinggal bersama. Yang membuat kami sedikit gundah.
Bagaimanakah seharusnya bersikap sebaagai anak. Tanpa mengesampingkan bahwa mereka adalah orang tua yang harus dihormati ➡ Dengarkan dan hormati. Bilamana Bunda tidak sepaham, tidak perlu berdebat.

Meski demikian segala keputusan atas apa yang akan dan perlu dilakukan berkaitan dengan anak dan rumah tangga tetaplah Bunda dan suami. Begitu pula tanggung jawab atas hasilnya kini hingga saat nanti✅

1⃣2⃣ Pak Dodik...mohon arahannya lagi...

Untuk ibu yg ttp "harus" bekerja pd ranah publik poin trpenting apa yg harus dimiliki agar pendidikan anak tdk gagal?? ➡ Bunda mesti cermat da;lam mengelola waktu, tetap 'hadir' untuk ananda 24 jam meski fisik barangkali sedang tidak bersamanya.

Teknisnya: Seringlah bermain bersamanya, perbanyak menemaninya beraktivitas dan buat forum ngobrol bersamanya sebanyak2nya

1⃣3⃣ Aslkm, pak Dodik, kami HS hampir 3 th, anak saya yg pertama..perempuan (8,5 th) mulai byk bertanyaaa, mulai byk membaca buku apapun-bahkan buku tebel2 yg saya kira dia akan bosan��. Alhamdulillah...dulu saya lhawatir dia bosan di rumah, skrg dia bisa minta sendiri mau belajar apa. Happy problemnya adl, saya sbg ibu jd merasa kewalahan ( kondisi skrg hamil, tanpa ART, HS 3 anak),  KAYYISA minatnya byk sekali, dari renang, jahit, bahasa Arab, inggris, science, menulis, membuat komik, membuat blog, vlog, power point, dll. Tidak semuanya saya bisa pak..��. Mhn nasehat bgmn supaya bisa terarah dan terasah minatnya ananda KAYYISA, dan kami makin mengarah ke bakatnya. Untuk saat ini cita2nya KAYYISA desainer baju muslim.

Mhn nasehat, trimakasih byk sebelumnya pak.
Petty-Samarinda.�� ➡ Bunda dapat bergabung ke dalam komunitas yang memiliki values yang sama dan aktivitas yang diperlukan ananda✅

1⃣4⃣Pak Dodik, bila ortu kami (saya & suami) pernah menanamkan sesuatu yg buruk, bagaimana cara agar itu terputus di kami saja tidak sampai ke anak2 kami. Melihat td latar belakang Pak Dodik yg sesuai dg kondisi bapak sekarang. Terima kasih ➡ Terima hal tersebut (bahwa memang sudah terjadi), sadari dampak (pada diri Bunda dan kemungkinan bagi keluarga), maafkan.
Datanglah kepada orang tua untuk meminta maaf pula dan berbincang hangat tentang "kita".

Mintalah suami untuk mendampingi proses ini.
Bila Bunda masih mengalami kesulitan, datanglah ke profesional (psikolog) untuk membantu Bunda mengatasinya✅

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian