Langsung ke konten utama

TANTANGAN 3.5: TURUN KE SUNGAI

Diawinasis M. S
27 Maret 2017
TANTANGAN 10 HARI 3.5

Alhamdulillah ada sepotong hikmah ketika menjalani hometown silaturahim ini.  Bukan sekedar pulang kampung,  tapi menemukan kembali puzle-puzle tentang siapa saya, siapa orang di sekitar saya,  tempat saya dibesarkan, kearifan lokal di sekitar, sumber daya, dsb.

Setelah kemarin melakukan beberapa aktivitas bersama, hari ini kami ingin mengenal lebih dekat dengan alam sekitar. Jangan membayangkan yang muluk-muluk,  kami hanya jalan-jalan pagi melewati jalan yang dicor sisi kiri-kanannya itu. 

Apa yang kami temukan??! Daun putri malu yang menguncup setiap tangan mungil Farza menyentuhnya.
"Siapa yang menciptakan putri malu?",  tanpa ragu ananda menjawab, "Allah,  alhamdulillah.."
Lalu kami memetik bunga pink-ungu yang cantik diantara duri-duri kecil di semak tumbuhan ini. Ada juga bunga rumput warna kuning dan ungu, bahan gambar doodle yang sering saya pakai. 

Tak lama berjalan, kami sampai di tepi sungai kecil. Mengamati pohon kelapa, bambu, pisang..  "Ada buahnya,  ada bunganya..kecil", kata Farza.

Daaann.. Tiba-tiba request, "Farza mau main air di sungai". Selamaatt...  Bunda menemukan mata berbinar dan tak mau pulang kali ini. Baiklah, mari kita nikmati liburan kali ini. Ketemu laba-laba, anggang-anggang, ciprat-ciprat air, dan sempat dicolek nyamuk kecil.

Betapa bersyukurnya kami,  masih ada sungai jernih di sini. Pohon-pohon ukuran besar kecil menjadi rumah para serangga, burung, tupai, kupu-kupu, dan aneka ragam tumbuhan dan hewan.

Sampai rumah,  laporan dengan bapak penasihat project ini. Meskipun ngobrol sebentar,  cukup lah untuk mendengar "presentasi" anak gadis yang baru ketemu sepotong surga di kali dekat jalan tadi.

Yang sudah oke:
-Bermain di alam, mengenali lingkungan sekitar.
-Stimulasi kecerdasan (naturalis)-IQ
-Mengenali emosi-bahagia saat bermain air di sungai - EQ
-Mengenalkan ciptaan Allah-sungai - SQ
-Berdialog dg komunikasi produktif
-Melatih anak mengutarakan keinginan : indikator kemandirian usia 2-3 tahun

What next???
Aktivitas beberes sekaligus persiapan kembali ke Malang

#TantanganHari5
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oncek Tela; Tradisi Mengupas Singkong Bersama

 Sekitar tahun 2000-an, ada kegiatan membuka lahan baru di bukit seberang. Deru mesin pemotong kayu bersahutan. Pohon-pohon besar dicabut hingga ke akarnya. Entah kemana perginya hewan-hewan penghuni hutan. Berpindah tempat tinggal atau justru tersaji ke meja makan.  Aroma dedaunan serta kayu basah menyebar. Tak hanya lewat buku pelajaran IPA, aku bisa melihat langsung lingkaran tahun belasan hingga puluhan lapis. Pohon-pohon itu akhirnya menyerah dengan tangan manusia. Tunggu dulu... Mengapa orang-orang justru bersuka cita? Bukankah menggunduli hutan bisa berisiko untuk tanah di perbukitan seperti ini? Waktu berselang, pertama kalinya aku menapak ke bukit seberang. Setelah menyeberang dua tiga sungai, dilanjutkan jalan menanjak hingga ke atas. Terhampar tanah cokelat yang siap menumbuhkan tanaman baru. Aku melihat terasering di bukit seberang, rumahku tersembunyi di balik rimbun pohon kelapa. Di kiri kanan terhimpun potongan pohon singkong yang siap ditancapkan. Jenis singkon...

Jurnal Belajar Level #1 Mantra Bahagia Keluarga: "Ngobrol Bareng"

Jurnal Belajar LevelL#1 Mengikat Rasa, Mengikat Makna Diawinasis M Sesanti Mlg, 28 November 2017 Sebelum belajar tentang komprod, sering sekali dulu membombardir pasangan dengan semua isi kepala tanpa ada filter. Tak jarang, semua itu disampaikan dari balik tembok artinya kaidah-kaidah komprod dengan orang dewasa belum diterapkan karena belum dipelajari. Maka membawa sepotong demi sepotong teori komprod ke dalam kehidupan sehari-hari memberi banyak hikmah bagi kami. Meskipun level 1 telah lama dilewati, namun tantangan selalu hadir untuk dapat menyampaikan pesan dengan lebih produktif kepada siapa saja lawan bicara kita. Belajar komunikasi produktif adalah latihan yang tak ada habisnya. * Family forum Griya Wistara * Pada level 1, tantangannya adalah "ngobrol bareng" tapi bukan sembarang bicara. Membuat kesepakatan adanya family forum dalam sebuah keluarga. Awalnya canggung memang, namun dari hal remeh temeh maupun hal penting yang dibicarakan ternyata mem...

Alir Rasa Kelas Bunda Cekatan

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Ta'ala yang telah memberikan kelapangan hingga mampu menyelesaikan kelas Bunda Cekatan batch #1 Institut Ibu Profesional.  Challenge Buncek: Done! Terimakasih untuk Ibu Septi Peni Wulandani yang telah menjadi guru bagi kami, setia membawa dongeng istimewa di setiap pekannya. Terimakasih untuk team belakang layar Buncek #1 (Mak Ika dkk), teman-teman satu angkatan, dan tentu all team Griya Wistara yang mendukung saya belajar sampai di tahap ini. Apa yang membuat bahagia selama berada di kelas Bunda Cekatan? Kelas Bunda Cekatan menyimpan banyak sekali stok bahagia yang bisa diambil oleh siapa saja dengan cara yang tak pernah sama. Rasanya tak ada habisnya jika harus disebutkan satu per satu. Potongan gambar berikut cukup mewakili proses yang telah saya lalui. Tahap Telur-Telur Saya jadi tahu apa yang membuat saya bahagia. Apa yang penting dan urgent untuk segera dipelajari. Dan saya diijinkan untuk membuat pe...