Langsung ke konten utama

Review materi 12

_Reviu Materi 12 Kelas Bunda Sayang_
_Institut Ibu Profesional_

*KELUARGA MULTIMEDIA*
_Membangun kebersamaan melalui kemajuan teknologi_

Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, membuat dunia sekarang tak berbatas. Maka kita sebagai manusia pada umumnya dan sebagai ibu pada khususnya harus bisa lebih mawas.

*MAWAS DIRI* , ketika adanya teknologi membuat  waktu kita habis,karena  justru bekerja untuk teknologi tersebut bukan teknologi yang bekerja untuk kita. Di era yang makin canggih, harusnya kita memiliki waktu luang yang panjang bersama keluarga yang bikin nagih.

*MAWAS PANTAU* , dimana adanya kemajuan teknologi justru membuat kita menjadi polisi mengawasi kegiatan anak-anak berselancar di dunia maya, bukan teknologi yang membantu kita melatih dan memantau anak-anak dalam proses memperkaya wawasannya.

*MAWAS INFORMASI*, ketika kita menjadi sangat takut, cemas, tertinggal informasi di sosial media, chit chat di berbagai WhatsApp Grup. Kemajuan teknologi justru bisa membuat kita terkena penyakit  _Fear of missing out_ (FoMO), suatu kondisi di mana seseorang takut dikatakan tidak update, tidak gaul, dan takut ketinggalan berita yang sedang santer. Teknologilah yang harusnya bisa menata untuk kita segala macam informasi yang bermanfaat untuk bisa kita telaah sewaktu-waktu tanpa harus mengurangi kualitas mutu bertemu dengan anak-anak dan keluarga.

Sesi Keluarga Multimedia di kelas Bunda Sayang kali ini sudah membuat teman-teman cerdas teknologi. Segala macam applikasi sudah teman-teman eksplorasi satu-satu selama minimal 10 hari berturut-turut. Tidak hanya anda sendiri tetapi seluruh peserta di kelas bunda sayang melakukannya secara serempak. Hal ini akan menambah semakin kayanya wawasan kita tentang kemajuan teknologi yang ada saat ini.

Tahap selanjutnya kita akan menyeleksi mana applikasi yang bisa membantu pekerjaan kita sehari-hari, mana applikasi yang bisa menambah keakraban kita dan keluarga, dan mana applikasi yang bisa menjadi sarana kita menambah ilmu tanpa terhalang jarak geografis.

Praktekkan, apakah applikasi yang teman-teman pilih bisa bekerja untuk kita, sehingga teknologi benar-benar membantu kita untuk menambah kebersamaan bersama keluarga.

Bagikan pengalaman teman-teman memakai applikasi teknologi tersebut, sehingga banyak keluarga yang terselamatkan keutuhan keluarganya, banyak keluarga yang makin punya waktu untuk keluarga dengan semakin majunya teknologi.

Sehingga kita tidak akan ikut menyukseskan ketakutan yang diprediksi Albert Einstein tentang kemajuan teknologi ini, minimal di keluarga kita sendiri.

" _I fear the day that technology will surpass our human interaction,the world will have a generation of idiots_" - Albert Einstein

Dan kami seluruh fasilitator kelas Bunda Sayang #1, mengucapkan S.E.LA.M.AT kepada seluruh peserta kelas bunda sayang #1 yang sudah berhasil menyelesaikan tahapan belajar di bunda sayang ini dengan tuntas.

Silakan mengalirkan segala rasa yang ada sebagai wujud syukur kita yang sudah berhasil mengalahkan diri sendiri dari rasa malas, berhasil memanage kebosanan, mengalahkan satu titik fase yang hampir membuat kita menyerah untuk melangkah. Sampai akhirnya kita ketagihan menunggu-nunggu tantangan dan pembelajaran yang berbeda di setiap sesi.

Bersyukurlah ketika dalam hidup ini  kita masih memiliki tantangan, artinya kita masih HIDUP.  Minimal 120 tantangan sudah kita lewati selama kita belajar bersama di kelas bunda sayang #1 ini.

Terima kasih untuk semua teman-teman yang berkenan menjadi teman belajar kami di kelas ini.Karena sesungguhnya sayalah, sebagai fasilitator,  yang banyak belajar dalam mengelola kelas selama 1 tahun ini.

Teruslah melangkah, biarkanlah rasa lelah itu yang kewalahan mengikuti langkah kaki kita untuk belajar.

Saatnya untuk menaikkan kualitas tantangan kita di kelas bunda cekatan.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

📚Sumber Bacaan :

_Richard.E Meyer, Multimedia Learning, ITS Press, 2015_

_Terrence W Cavvanough, The Digital Reader, 2010_

_Dr. Rulli Nasrullah, M.Si, Media Sosial, Perspektif komunikasi, budaya dan sosioteknologi, 2017_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengecap Memakai Kunyit

Sudah mampir ke postingan sebelumnya tentang membuat DIY finger paint ? Nah, cat ini tidak hanya untuk melukis dengan jari tetapi juga bisa dipakai untuk mengecap. Karena temanya masih tanaman obat, jadi mengecapnya pakai kunyit. Sediakan satu ruas kunyit, kemudian potong ujungnya agar rata. Bisa dibiarkan (tetap berbentuk lingkaran) langsung dipakai untuk mengecap atau bisa juga dibentuk dahulu (bunga, bintang, clover, dst) sebelun digunakan. Gunakan kertas kosong kemudian biarkan anak bebas mengekspresikan imajinasinya. Atau bisa juga pakai worksheet berikut. Worksheet mengecap huruf A Worksheet mengecap dan menghitung

JURNAL BELAJAR LEVEL 8 : CERDAS FINANSIAL

Dibutuhkan alasan yang kuat, mengapa kita perlu menerapkan cerdas finansial. Butuh pemahaman yang benar terlebih dahulu agar tak gagap dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Sehingga kita sebagai orangtua lebih mudah membersamai ananda di rumah menjadi pribadi yang seimbang, cerdas tak hanya IQ, SQ, EQ, tetapi juga cerdas secara finansial. Bukankah anak-anak adalah peniru ulung orangtuanya? Bicara tentang finansial, erat kaitannya dengan konsep rezeki. Motivasi terbesar kita belajar tentang rezeki kembali pada fitrah keimanan kita. Allah sebagai Rabb telah menjamin rezeki (Roziqon) bagi setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi. Saat kita mulai ragu dengan jaminan Allah atas rejeki, maka keimanan kita pun perlu dipertanyakan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, rezeki bermakna : re·ze·ki  n  1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2  ki  penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk

Tutorial DIY Puzzle

Masih dalam rangka menjawab tantangan belajar tentang tanaman obat. Setelah dongeng, anak-anak pasti tidak akan menolak diajak main. Kira-kira main apa ya yang masih berkaitan dengan tanaman obat? Masih dengan aksi nekat membuat coretan (karena ke percetakan kudu bayar, Mak!), saya pun membuat puzzle sendiri dengan alat bahan sederhana yang ada di rumah. *Alat & bahan: - 2 lembar kertas polos ukuran A3.  Ukuran bisa disesuaikan kebutuhan(lebih besar/kecil). - Kardus - Alat gambar (spidol, cat air, atau lainnya) - Pensil dan penghapus - Lem atau doubletape - Gunting - Penggaris *Cara membuat: - Buat gambar utuh di salah satu kertas, misalnya gambar pohon. Bagaimana jika tidak bisa menggambar? Browsing gambar dengan resolusi baik, kemudian cetak. - Beri garis warna-warni atau tanda di tepian kertas. Optional, bisa dilewati. Hal ini untuk memudahkan anak menyusun puzzle. - Lipat gambar sesuai jumlah puzzle yang diinginkan. Misalnya 12 puzzle, lipat menjadi 3*4 bagian